Efek Nilai Asam Lemak Beras terhadap Waktu Penyimpanan?
Nilai asam lemak butir beras menunjukkan tren peningkatan yang signifikan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Pola perubahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:
Korelasi Antara Nilai Asam Lemak dan Waktu Penyimpanan
Tahap Awal: Beras yang baru dipanen memiliki nilai asam lemak yang lebih rendah: beras indica ≤30 mg KOH/100g (basis kering), beras japonica ≤25 mg KOH/100g (basis kering).
Peningkatan Tahunan: Di Tiongkok Selatan, nilai asam lemak beras meningkat sekitar 10 mg KOH/100g per tahun. Misalnya, setelah penyimpanan 1 tahun, beras indica awal rata-rata 32,5 mg KOH/100g, sedangkan beras japonica mencapai 28,0 mg KOH/100g.
Penyimpanan Jangka Panjang: Kondisi penyimpanan yang buruk (misalnya, suhu dan kelembaban tinggi) dapat dengan cepat meningkatkan nilai asam lemak menjadi lebih dari 50 mg KOH/100g, memasuki rentang yang sangat tidak cocok untuk penyimpanan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Utama
Suhu dan Kelembaban: Suhu dan kelembaban tinggi mempercepat oksidasi asam lemak, dengan korelasi positif antara nilai asam lemak dan suhu/kelembaban. Penyimpanan suhu rendah (misalnya, 0°C) dapat secara signifikan menghambat peningkatannya.
Jamur dan Butiran Pecah: Aktivitas jamur dan peningkatan butiran pecah mendorong pembentukan asam lemak, yang menyebabkan penurunan kualitas.
Perbedaan Regional: Karena iklim yang lembab dan panas, wilayah selatan umumnya mengalami peningkatan nilai asam lemak yang lebih cepat daripada wilayah utara.
Standar Penilaian Kualitas Penyimpanan
Cocok untuk Penyimpanan: Beras indica ≤30 mg KOH/100g, beras japonica ≤25 mg KOH/100g.
Ambang Batas Tidak Cocok: Beras indica >37 mg KOH/100g, beras japonica >35 mg KOH/100g.
Metode Deteksi Cepat: Uji kolorimetri untuk kesegaran beras (hijau muda adalah yang optimal) dapat membantu dalam menilai durasi penyimpanan.
ST-59 Corn Grain Fatty Acid Value Titration Tester adalah penguji nilai asam lemak biji-bijian otomatis penuh, yang merupakan perangkat titrasi otomatis berdasarkan perubahan warna titik akhir titrasi. Alat ini terutama digunakan untuk mengukur nilai asam lemak beras, beras coklat, nasi, dan biji-bijian lainnya. Penguji nilai asam lemak mewujudkan otomatisasi penentuan titik akhir titrasi, pengukuran, pemrosesan data, tampilan dan pencetakan hasil penentuan, dan meningkatkan objektivitas dan akurasi hasil deteksi.