Tingkat Kandungan Tepung: Persentase tepung (biasanya fragmen ≤0.6× diameter pelet) dalam total massa pakan pelet, yang mencerminkan kandungan tepung awal pasca-peletisasi.
Tingkat Remuk: Persentase tepung yang dihasilkan selama transportasi atau penanganan (misalnya, getaran, gesekan) relatif terhadap total berat, yang mengindikasikan daya tahan pelet.
Tingkat Kandungan Tepung:
Titik pengambilan sampel: Keluaran pendingin (segera setelah peletisasi).
Saringan standar: Jaring 2.0mm; batas nasional ≤5%.
Tingkat Remuk:
Titik pengambilan sampel: Gudang produk jadi (mensimulasikan kondisi transportasi).
Metode pengujian: Uji kotak putar atau Indeks Daya Tahan Pelet (PDI); batas nasional ≤10%.
Tingkat Kandungan Tepung:
Kualitas bahan baku (misalnya, kehalusan penggilingan, kandungan kotoran).
Proses peletisasi (misalnya, rasio kompresi die, suhu pengkondisian).
Tingkat Remuk:
Kondisi transportasi (misalnya, getaran, kompresi).
Kekerasan pelet (berkaitan dengan tingkat pengeringan dan kepadatan).
Pakan Ternak:
Tingkat kandungan tepung: Pakan babi ≤4%, pakan bebek ≤2%.
Tingkat remuk: Umumnya ≤10%.
Pakan Akuatik:
Tingkat kandungan tepung: Pakan ikan ≤1%.
Tingkat remuk: ≤2% untuk benih ikan mas, ≤3% untuk ikan dewasa.
Kandungan tepung yang berlebihan mengurangi pemanfaatan pakan, sementara tingkat remuk yang tinggi meningkatkan kerugian transportasi dan risiko pencemaran air pada pakan akuatik.
Penguji daya tahan pelet ST136B adalah instrumen khusus yang dikembangkan dan diproduksi oleh Shandong Shengtai Instrument Co., Ltd. dan produsen pupuk dalam kombinasi dengan fenomena penepungan pupuk dalam produksi dan aplikasi. Tingkat penyerapan kelembaban yang tinggi, partikel yang tidak rata, kandungan kelembaban yang tinggi dan alasan lain dapat menyebabkan penepungan pupuk.
Penguji daya tahan pelet ST136B digunakan untuk mensimulasikan tingkat penghancuran produk pupuk granular dalam proses transportasi dan pengangkutan, sehingga dapat mengukur laju penghancuran partikel, sehingga dapat lebih baik menyesuaikan proses produksi, peralatan produksi, lingkungan produksi dan penyimpanan pupuk, dll.